Gamaputra

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-27 tingkat Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang digelar sabtu (1/4) di Kecamatan Salahutu tepatnya di Negeri Tulehu. MTQ kali ini yang mengambil tema, ‘Mewujudkan Maluku Tengah Yang Masyarakatnya Sehat, Cerdas, dan Sejahtera Dalam Semangat Hidup Orang Basudara’, Tuasikal kembali berjanji akan memberangkatkan juara umum menunaikan ibadah haji atau umrah. Jelas saja hal ini semakin meningkatkan gairah peserta dari 17 Kecamatan dari total 18 Kecamatan yang ada di Malteng. Dari 17 Kecamatan yang ikut serta dalam acara ini Kecamatan BANDA lah yang Mendapat Juara Umum. Hal ini sungguh membanggakan, 4 kali di selenggarakannya MTQ 4 kali meraih Juara umum.

  Suku Naulu yang dahulu dianggap sebagai salah satu suku terasing di Maluku Tengah, memiliki banyak kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Mulai dari aspek sosial hingga ke lapangan politik dan dunia pendidikan, kiprah dan keterlibatan mereka sangat terlihat jelas. Hal ini menunjukkan tentang adanya suatu bukti implementasi nilai-nilai Pancasila dan Bineka Tunggal Ika di Maluku Tengah. Naulu yang kini banyak disoroti secara positif oleh berbagai kalangan menjadikan mereka semakin bertambah giat dalam menunjukkan keatifannya dalam ranah pendidikan. Turut mendukung langkah tersebut, STIA Said Perintah Masohi telah berhasil melahirkan beberapa orang sarjana S1 yang berasal dari Basudara kita yang Naulu. Sebut saja misalnya Waka Soumori Patty , mahasiswa STIA-SP yang tahun lalu berhasil meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos). Hal ini menunjukkan betapa keberpihakan Said Perintah begitu besar dalam memajukan dunia pendidikan bagi semua lapisan masyarakat. “ Kami begitu senang dengan...

Yayasan Pendidikan Said Perintah Sekolah Tinggi Ilmu Administari Negara Telah di Periksa oleh Team Akreditas Nasional BAN-PT. dan ini adalah foto penyerahan dokumen oleg team Akreditas Nasional Kepada Ketua Yayasan Pendidikan Said Perintah Masohi. 

Ekonomi kian hari kian meningkat, globalisasi memaksa masyarakat menguras tenaga dan otak untuk tetap bertahan hidup, para orang tua memikirkan bagaimana bisa menyekolahkan anak – anak mereka ke salah satu perguruan tinggi sedangkan untuk kebutuhan sehari – hari saja tidak cukup apalagi untuk menyekolahkan anak – anak mereka. Ini menjadi problem yang terjadi di tengah – tengah masyarakat miskin di Indonesia dan khususnya di Maluku Tengah. Dalam benak masyarakat miskin tak mungkin anak – anak mereka bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan ekonomi yang pas – pasan. Hal ini disadari oleh Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Said Perintah Masohi yang latar belakang hidupnya memang dari orang yang tak punya, ia merasakan sangatlah rugi jika bangsa Indonesia yang dengan pemuda harapan Bangsa ini yang studinya hanya bisa sampai tingkat SMA. Maka ia membuat program kuliah gratis bagi Anak yatim piatu, suku terasing (Nauru ) dan masyarakat yang benar – benar tak mampu. Dan masyarakat yang p...